001. Kembang Kopi 1
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Kembang Kopi. Motif ini terinspirasi dari tanaman khas Kopi Dampit yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Motif kembang Kopi 1 ini mempunyai latar warna coklat gelap.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Kembang Kopi. Motif ini terinspirasi dari tanaman khas Kopi Dampit yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Motif kembang Kopi 1 ini mempunyai latar warna coklat gelap.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Pring. Motif ini terinspirasi dari tempat wisata yang bernama Boonpring, yang ada di Kecamatan Turen. Boonpring sendiri diambil dari kata 'kebon' yang berarti kebun dan pring yang berarti bambu, jadi motif batik ini merupakan representasi dari kebun bambu yang ada di Turen,
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Kembang Kopi. Motif ini terinspirasi dari tanaman khas Kopi Dampit yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Motif kembang Kopi 1 ini mempunyai latar warna merah gelap.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif jagung. Motif ini terinspirasi dari tanaman jagung yang menjadi salah satu tanaman pangan yang banyak ditanam oleh petani di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Garudeya Sulur Vertikal. Motif ini terinspirasi dari relief Candi Kidal yaitu Garudeya yang juga merupakan motif khas Batik Kabupaten yang ditambahkan dengan motif relief sulur yang vertikal.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Garudeya Kembang Kopi. Motif ini berlatarkan warna gelap yang berhiaskan rangkaian kembang kopi yang tersusun vertikal yang di atasnya bertahta Garudeya.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif selang-seling antara Garudeya dan Pring. Motif ini berlatarkan warna merah dengan motif Garudeya yang diselingi motif pring atau bambu di sekelilingnya.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif selang-seling antara Garudeya dan Pring atau Bambu. Kain batik ini berdasar warna merah dan hitam dimana motif nya pun terususun rapi berselang-seling antara motif Garudeya dan bambu yang melengkung.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif mawar tanpa duri. Kain batik ini berlatar warna biru yang dihiasi dengan motif bunga mawar berwarna putih yang tersusun rapi secara vertikal.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif campuran antara Medalion berwarna hijau dan Garudeya. Kain batik ini berlatar warna merah, dengan motif medalion hijau selang-seling dengan hiasan bintang berbentuk bujur sangkar dan dibagian bawah terdapat motif medalion putih dan juga Garudeya.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Mawar Bisri. Motif ini terinspirasi dari bunga mawar, dengan latar berwarna hitam gelap, yang dihiasi dengan motif dua bunga mawar berdaun yang berwarna merah dan biru.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang diberi nama Garudeya Loro. Kain batik ini berdasar warna biru tua, yang mempunyai motif beragam, dengan pusatnya adalah motif Garudeya yang dihiasi dengan medalion dan juga sulur-sulur. Terdapat pula motif catur hitam putih yang membuat kain batik ini kaya akan motif dan terkesan sangat hidup.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang diberi nama Garudeya Pejuang Budak. Motif ini terinspirasi dari cerita dalam Agama Budha tentang burung Garuda yang merupakan jelmaan Dewa Wisnu yang menyelamatkan ibunya yang dijadikan Budak.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang diberi nama Garudeya Sulur Bintang. Motif yang ini mempunyai dasar warna dasar merah yang motif nya berselang-seling antara motif Garudeya dan sulur yang berbentuk vertikal dan pada bagian bawah dihiasi dengan motof bintang yang tesusun secara horizontal.
Kain Batik ini dibuat dengan metode cap yang mempunyai motif Kopi Kupu. Motif ini terinspirasi dari kupu-kupu yang melambangkan pejantan yang selalu mendekati kopi yang melambangkan betina yang menunggu kedatangan kupu-kupu, motif ini sangat ceria dengan latar warna coklat tua yang melambangkan hukum alam tentang jantan dan betina.